Trend Pelatihan Sumur Bor Air (SDGs 3): Analisis Bibliometrik 1990-2023

Abstract

Penelitian ini mengungkap realitas mengejutkan di balik narasi pembangunan air global: meskipun pelatihan sumur bor telah menjadi strategi utama selama lebih dari tiga dekade, hanya 20% studi yang mengevaluasi dampak jangka panjang, dan kurang dari 15% peserta pelatihan adalah perempuan—fakta yang mengungkap ketimpangan struktural yang masih mengakar. Studi bibliometrik ini bertujuan untuk memetakan evolusi pengetahuan global tentang pelatihan sumur bor dari 1990 hingga 2023, menjawab pertanyaan kritis tentang tren publikasi, paradigma keilmuan, dan kesenjangan kebijakan. Menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis PRISMA, data diperoleh dari 387 publikasi ilmiah dari Scopus, Web of Science, dan Google Scholar, kemudian dianalisis dengan VOSviewer dan CiteSpace untuk mengidentifikasi klaster tema, jaringan kolaborasi, dan dinamika konseptual. Hasil menunjukkan lonjakan eksponensial publikasi sejak 2015, didorong oleh agenda SDGs Tujuan 6, dengan fokus dominan pada Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Amerika Tengah. Tiga klaster utama terbentuk: Pelatihan Teknis dan Kapasitas Lokal, Keberlanjutan Infrastruktur Air, dan Inovasi Digital. Penelitian ini menguji teori capacity development dan menemukan pergeseran paradigma dari model top-down menuju pendekatan partisipatif dan holistik. Namun, celah kritis tetap ada: minimnya evaluasi jangka panjang, inklusi gender yang rendah, tidak adanya standar kurikulum internasional, serta lemahnya integrasi hasil penelitian ke dalam kebijakan. Dominasi epistemologi Barat melalui publikasi berbahasa Inggris juga menciptakan diskriminasi pengetahuan lokal. Kontribusi penelitian ini terletak pada peta konseptual komprehensif yang mengisi celah sintesis global, memberikan dasar bukti bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi untuk merancang pelatihan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan kontekstual. Masa depan pelatihan sumur bor harus berpihak pada pendekatan holistik yang mengintegrasikan teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan